The Life of a Secret Admirer

Supri memasuki kamar tidur dengan menyeret-nyeret kedua kakinya. Bukan.. Supri bukan pengidap penyakit stroke, atau lagi latian casting film Dokter Ngesot. Dia abis ikut lomba futsal massal dengan jumlah peserta mencapai 60 orang per team, dan luas lapangan futsalnya 2 hektar. Bolanya berdiameter 5 meter. Iya, lomba futsal itu jadi keliatan kayak sekumpulan kumbang yang lagi rebutan kotoran buat didorong-dorong.


Bibir Supri terlihat pecah-pecah, dan wajahnya seperti tak terjamah aliran darah. Kamar yang dimasuki Supri ini adalah sebuah kamar berwarna biru yang sebagian cat temboknya mulai terkelupas. Di sana tertempel beberapa foto seorang wanita. Foto-foto itu ditempel secara acak, namun memenuhi sisi kosong antara kusen jendela dan sudut kamar itu. Wajah yang berada di foto-foto itu sama semua. Iya, foto-foto itu hanya melibatkan satu orang wanita, yang kalo diperhatiin kayaknya dia tidak fotogenic. Ada pose fotonya yang lagi jogging di fly-over, ada juga pose yang lagi diem-diem nempelin upil di bawah meja, ada juga pose tuh cewek lagi ngeludah sembarangan.

Contoh foto-foto hasil jepretan secret admirer:



"Bruk!!"

Seketika Supri melemparkan tubuhnya ke atas kasur untuk mengusir rasa lelah. Saat terbaring, dia menoleh ke arah kiri, dia melihat tumpukan foto-foto cewek yang tertempel secara acak di tembok tadi. Mendadak wajah Supri berubah. Pipinya terlihat memerah, hidungnya basah, keluar darah. Supri tersenyum dan mulai lupa kepada rasa lelah.

Ningsih, itulah nama wanita yang berada di foto-foto tadi. Teman satu sekolah Supri di TK Salero Bundo. Agak kurang tepat bila disebut teman sih, karena sepertinya Ningsih tak pernah tau kalo si Supri pernah terlahir di bumi. Meski begitu, Supri tidak peduli. Setiap hari Supri menyisihkan Rp. 150ribu dari uang sakunya untuk ditabung demi membeli sebuat kamera polaroid dan kertas film-nya. Untuk apa? Untuk mengabadikan segala tingkah laku Ningsih selama di sekolah.

Tak banyak yang bisa Supri lakukan untuk bisa lebih dekat dari Ningsih. Setiap kali Supri melihat Ningsih, dadanya langsung berdebar-debar, lubang hidungnya melebar, dan darah pun mengalir dengan lancar. Iya, setiap Supri mencoba mendekati Ningsih, hidungnya selalu mimisan. Makin lama deketnya, makin deras juga mimisannya. Terakhir Supri nyoba deketin Ningsih selama lebih dari 5 menit, dia terpaksa dilarikan ke UGD karena mengalami anemia.

Supri mengagumi setiap hal yang ada di Ningsih,

"Waw.. Ningsih kakinya dua.."
"Waw.. Ningsih bisa ngambil makanan pake tangannya.."
"Wah.. Ningsih bisa boker sambil tengkurep.."

Itulah komentar yang sering terceletuk dari mulut Supri setiap kali dia melihat Ningsih dari kejauhan. Supri hanya berani memuji Ningsih saat dia sedang berada di kamarnya sendiri. Dia memuji Ningsih di depan koleksi foto-foto yang dia miliki. Itu adalah sebuah sikap yang tak akan bisa memajukan hubungan Ningsih dengan Supri. Tapi Supri tidak peduli. Supri memilih caranya sendiri untuk mencintai. Baginya, mencintai itu tidak harus bisa menggandeng tangannya. Mencintai itu tidak harus bisa membuat si dia tertawa. Mencintai itu bahagia melihat si dia menikmati hidupnya. Ya, itulah alasan-alasan pecundang seperti Supri yang tidak mau berjuang secara berani. Bersembunyi di balik alasan "cinta tak harus memiliki". Hanya melakukan hal-hal yang tidak berarti bagi orang yang dia cintai. Cinta tidak se-egois itu, manusialah yang memilih jalan itu.

Nah, dari kisah di atas, hari ini gue mau sharing tentang kehidupan para pemuja rahasia a.k.a Secret Admirer. Gue mau ngebahas beberapa hal yang sering dilakuin oleh secret admirer, serta menganalisis alasan mereka melakukan hal itu. Langsung aja yak! Here they are:

1. Ngambil foto diem-diem
Buat nyapa aja nggak berani, apalagi mau ngajak foto bareng? Apalagi mau ngajak gabung ke MLM bareng? Nah, secret admirer biasanya bakal diem-diem ngambil foto orang yang dia suka. Ntar itu ngejepret sendiri diem-diem, atau ngedownload foto-foto orang yang dia suka dari social media. Buat apa? Buat diedit dan ditempel bareng potonya sendiri pake Microsoft Excell biar keliatan mesra.

2. Ngirim gombalan-gombalan anonim
Kadang seorang Secret Admirer tak mampu membendung perasaan kagumnya yang menggebu-gebu sampe dia tumpahin dalam bentuk tulisan. Saat dia rasa tulisan itu mampu mewakili perasaannya, dia bakal mengirimkan tulisan itu kepada orang yang dia puja. Tapi, dia tidak berani menuliskan namanya. Kenapa? Karena dia takut orang yang dia puja nggak suka. Dia takut dia akan semakin dijauhi targetnya. Pecundang ya? Iya.

3. Nelpon pake private number
Seorang Pemuja Rahasia bisa ngerasa kangen juga loh. Nah, buat ngobatin kangennya, kadang mereka melakukan hal yang paling berani mereka lakukan kepada targetnya. Mereka berani menelfon si target, tentunya dengan private number. Buat apa? Buat ngobrol? Enggak. Tapi cuma buat denger si target nyapa dengan kata,

"Halo?"
"....."
"HaloOo?"
*Cklek!*

Lalu dia tutup telponnya, dia senyum-senyum sendiri, menikmati jantung deg-degan tanpa henti. Tanpa peduli orang yang dia telponin penasaran setengah mati. Pecundang ya? Iya.

4. Kepo
Kepo itu tanda peduli. Nah, secret admirer juga bakal rajin nge-kepo-in targetnya karena dia pengin banget tau semua aktivitas si dia. Biasanya, seorang secret admirer bakal ngesave ID targetnya di kolom "saved search" twitter dia. Terus, dia juga bakal ngebaca dan nge-Like semua update status FB targetnya. Meskipun update status si target adalah tentang kabar duka, dia bakal tetep nge-Like update statusnya. Bodoh ya? Iya.

5. Suka Nyesek Sendiri
Kangen, tapi nggak berani bilang kangen. Sumpah itu nyesek banget. Kayak orang yang terluka, tapi dibiarin lukanya menganga. Pedih..

Kesimpulan:
Secret Admirer itu di mata gue adalah orang yang mau mencintai tapi tak berani mengambil resiko. Yang namanya cinta itu emang nggak bisa selalu mulus. Yang namanya cinta itu kan emang harus ada perjuangannya. Dan pastiin juga, orang yang lagi diperjuangin itu ngerti. Biar apa? Biar si target nyadar kalo dia sangatlah berarti. Berkorban tanpa kenal lelah, tapi si target nggak pernah liat? Sama aja kayak PDKT sama dispenser.

"Tapi kan aku mencintai dia tanpa pamrih. Aku nggak berharap bisa lebih jauh sama dia. Seneng aja kok liat dia bahagia. Emang itu salah?"

Oke.. Oke.. Tapi, hey.. Gimana bisa lo bilang cinta, kalo lo ngebiarin dia jalan sendirian di luar sana? Gimana lo bisa bilang cinta, kalo lo gak tau dia lagi ada masalah apa? Gimana lo bisa bilang cinta, kalo lo nggak pernah berani nawarin pundak lo buat bersandar dia? Kalo kasusnya kayak gitu, 'cinta-tanpa-pamrih' yang lo maksud itu cuma bisa lo nikmati sendiri, tanpa ngasih sedikitpun kesempatan buat dia ngerasain juga. Itu bukan cinta tanpa pamrih, tapi cinta tanpa tujuan. Iya.. Dengan cara itu elo nggak bakal ke mana-mana. Dengan cara itu, elo cuma numpang bahagia atas kebahagiaan dia tanpa pernah lo buat dia bahagia. Kalo udah gitu, jangan bawa-bawa alesan cinta-tanpa-pamrih lagi. Sejujurnya, secret admirer itu bukan pecinta-tanpa-pamrih, tapi pecinta-tanpa-nyali. Egois.

FYI, ada 2 tipe secret admirer:
1. Orang yang awalnya nggak saling kenal
2. Orang yang awalnya pacaran, terus putus, terus ngerasa masih cinta, tapi nggak berani ngakuin, dan milih buat mencintai secara diam-diam.

Dan IMHO, dua-duanya nggak bisa dibilang sebagai pecinta. Tapi pecundang yang mencinta. Yang pertama, takut buat kenalan, yang kedua takut buat balikan. Karena apa? Karena gengsi. Iya.. Musuh terbesar dari cinta adalah gengsi. Semoga kalian nggak menjalani posisi yang seperti ini. Endingnya kalo ditinggal jadian, nyesek sendiri.

Oke, Berhubung jari-jari gue udah mulai tumbuh urat varises, gue akhiri dulu postingan ini. Kalo kalian pernah ngalamin jadi secret admirer dan ada beberapa hal 'gila' yang dulu sering kalian lakuin ke target kalian, coba share dong di comment box! Thank you!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "The Life of a Secret Admirer"

Post a Comment